Hidup Yang Berarti adalah Yang ...............
Setiap manusia pasti ingin hidup enak, cukup, sejahtera, pokoknya hidupnya dapat dinikmati dengan penuh kebahagiaan. Jaman sekarang hampir tidak ada pemenuhan kebutuhan yang tidak dipenuhi tanpa transaksi dengan uang. Uang disini adalah alat tukar dan alat bayar apabila seseorang akan membeli sesuatu atau mendapatkan sesuatu baik barang atau jasa yang diperlukan. Padahal uang hanya dapat diperoleh dengan bekerja atau menjual barang, tenaga atau jasa ketrampilan. Apabila seseorang harus bekerja atau keluar keringat untuk mendapatkan uang, lalu bagaimana dengan yang tidak dapat bekerja karena tidak ada pekerjaan, cacad fisik, sakit atau malas. Tentunya ia tidak mungkin memperoleh uang, yang selanjutnya tidak dapat memenuhi kebutuhannya. Kalau sudah demikian, maka bagi mereka adalah orang-orang yang menanggung beban kehidupan yang cukup berat. Pertama, ia tidak dapat memenuhi kebutuhannya. Kedua, ia tidak mampu hidup yang wajar di tengah masyarakat, dalam arti sulit mengaktualisasikan diri di tengah masyarakatnya. Ketiga, ia kurang PD, karena pada tingkat tertentu penghargaan masyarakat pada mereka juga kurang, ia dikatakan penganggurlah, beban masyarakatlah (dicurigai jangan-jangan berbakat jadi pencuri, dsb).
Terlepas dari semua itu, marilah kita berpikir sejenak, apakah mereka tidak berguna, tidak perlu dihargai, atau dilupakan saja. saya kira tidak demikian. Karena mereka juga manusia. Meski tidak dapat bekerja, berpenghasilan seperti masyarakat lain, namun mereka justru perlu mendapatkan perhatian, dorongan dan motivasi, agar dapat berusaha memcari solusi hidup yang terbaik. Disinilah agar masyarakat tidak berprasangka buruk pada sekelompok masyarakat yang hidupnya memang kurang beruntung. Karena hidup yang berarti adalah hidup yang dapat saling menghargai satu sama lain, tanpa memandang siapa mereka, baik kaya, miskin, pintar maupun bodoh. semua sama-sama ciptaanNYa. Hidup yang berarti selanjutnya adalah hidup yang mensyukuri karuniaNya atas kesehatan, kemampuan dan kesempatan kepada kita semua, dan mengisi hidup dengan memberdayakan karunia tersebut untuk kemajuan atau pengembangan diri. Marilah kita berbuat yang demikian itu.
Kamis, 26 Maret 2009
Rabu, 13 Agustus 2008
MENJADI DIRI SENDIRI
Pada masa kecilku, aku sering berangan-angan ingin jadi pilot. Katanya pilot itu dapat melihat semua yang ada di muka bumi, termasuk semua yang ada di hutan nan lebat. Pokoknya jadi pilot lebih keren dan memiliki income lebih dari sopir, masinis atau nakhoda kapal. Tetapi dengan bertambah umur, aku berpikir bahwa cita-cita seseorang dapat diwujudkan hanya dengan belajar, yaitu belajar menghargai waktu, kemampuan diri, semangat dan kondisi riil di sekeliling kita. Banyak teman-temanku yang dulu belajar di sekolah dan pendidikan tinggi dengan santai dan tanpa prestasi, tetapi kehidupan mereka sekarang lebih "berprestasi" karena lebih mapan, kaya, punya jabatan dan lain-lain kelebihan.
Saat ini mungkin aku dapat lebih memperbaiki diri dengan berbagai cara, yaitu dengan belajar dan belajar lagi, termasuk belajar dari orang-orang yang sukses. Namun sudah saatnya aku berpikir bahwa apa yang aku terima ini adalah anugerah dari Tuhan Yang Maha Kuasa, Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Cara paling tepat yang dapat kulakukan adalah BERSYUKUR atas anugerahNya. Karena dengan bersyukur kita semua dapat menyadari kemurahanNya kepada kita, mulai dari matahari terbit, tenggelam, hingga terbit lagi keesokan harinya. Dengan bersyukur maka kita dapat belajar menjadi diri sendiri, dan itulah given dari Yang Maha Kuasa. Amin.
Saat ini mungkin aku dapat lebih memperbaiki diri dengan berbagai cara, yaitu dengan belajar dan belajar lagi, termasuk belajar dari orang-orang yang sukses. Namun sudah saatnya aku berpikir bahwa apa yang aku terima ini adalah anugerah dari Tuhan Yang Maha Kuasa, Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Cara paling tepat yang dapat kulakukan adalah BERSYUKUR atas anugerahNya. Karena dengan bersyukur kita semua dapat menyadari kemurahanNya kepada kita, mulai dari matahari terbit, tenggelam, hingga terbit lagi keesokan harinya. Dengan bersyukur maka kita dapat belajar menjadi diri sendiri, dan itulah given dari Yang Maha Kuasa. Amin.
Langganan:
Postingan (Atom)