Acara Pelantikan Yang Berkesan

Pada tanggal 30 Januari 2010 pukul 11.00 WIB aku selesai Rapat Panitia Pengadaan Askes DPRD. Setelah itu aku menerima surat dari teman TU Setwan sebuah surat yang ternyata Undangan mengikuti Pelantikan Pejabat Struktural Pemkab Purworejo. Tepat pukul 12.00 WIB di Pendopo Kab.Purworejo telah hadir sebagian besaran Undangan yang akan dilantik untuk jabatan masing-masing.
Saat itu saudaraku mas Kris juga hadir. Karena ia tergesa-gesa maka ia lupa membawa papan nama yang akan dipasang di dada sebelah kanan. Sejurus kemudian ia melihat aku dan minta kepadaku papan namaku untuk dipinjam dan dipasang didadanya, karena ia mewakili PNS yang dilantik dari kelompok agama Kristen, dan tentunya akan mewakili teman-teman dalam menerima penyematan pelantikan dari Bapak Bupati. Lalu sku serahkan papan namaku padanya, sehingga segera dikenakan apa yang ada padaku tersebut. Aku saat itu lalu ingat bahwa sejam sebelumnya aku juga bingung mencari jas lamaku yang masih kuanggap pantas untuk keperluan siang itu. Namun jas tersebut kurasa agak kekecilan, karena tubuhku makin gemuk saja. Apa hendak dikata karena aku butuh pakaian yang sesuai aku pergi ke Salon untuk pinjam jas. Setelah mendapatkan jas aku pulang dengan cukup tergesa-gesa karena hampir jam 11.40 wib, yang berarti waktu tinggal 15 menit harus sudah sampai di Pendopo kabupaten. Namun setelah kucoba jas yang baru kupinjam tersebut rasanya kok kurang pas atau sreg, sehingga dalam keadaan tergesa-gesa aku lepas dan aku putuskan memakai jasku yang ada di rumah. E..ternyata kok masih nyaman dipakai juga, meskipun belum sempat dicuci apalagi diseterika. Maklum karena jarang dipakai untuk keperluan yang penting, hingga hanya dibiarkan saja di lemari. Akhirnya aku juga bertemu dengan teman-tamanku di SD dulu, beberapa teman seangkatan ADUM, teman SMA juga ada, dan ada juga yang masih tetanggaku di desa dan saudara sehati sepikir yang tidak terduga perjumpaannya di saat-saat yang penuh arti. Selanjutnya pada pukul 13.00 wib acara pelantikan dimulai. Satu-satu persatu peserta disebutkan nama dan jabatan yang akan dipercayakan kepadanya.
Rasanya acara pelantikan itu merupakan sesuatu yang sungguh berkesan bagiku, karena aku benar-benar tidak percaya kalau akan mendapatkannya. hal ini mengingat bahwa aku selama tidak pernah berusaha mencari posisi di kerjaanku. Apalagi bila dibandingkan sesama PNS yang ADUM bersama-sama dengan aku, aku termasuk yang paling telah. Tapi lebih baik telat daripada tidak sama sekali. Semua ini dengan harapan bahwa aku sebagai PNS mendapatkan pengalaman hidup yang lebih berarti dan aku boleh mendapatkan peningkatan dalam taraf kehidupan ekonomi dan sosial yang lebih baik.
Ternyata setelah menerima kedudukan (yang belum dapat dikatakan tinggi) sebagai Kasi Politik Dalam Negeri, aku merasakan banyak sekali tantangannya. Di Kantorku yang baru ternyata aku menghadapi kenyataan yang cukup berat dalam mengatur tenaga dan pikiranku melaksanakan pekerjaan bersama 4 (empat) orang staf yang memiliki sifat dan karakter yang berbeda-beda. Wah sungguh berat deh aku menjalani dan melaksanakan tugas pokok dan fungsi di kantor baru ini. Mungkin ini karena aku harus menyesuaikan diri terhadap sesuatu yang belum pernah aku kerjakan atau jalani. Mungkin aku harus menyelami dahulu karakter masing-masing staf, sehingga aku dapat lebih mudah dalam bekerja sama dan mengkoorinasikan pekerjaan. Mungkin akibat dari kelelahan pisik dan berbagai benturan perasaan dengan semua habitat di kantor itu menjadikan aku sakit untuk beberapa waktu.
Seiring dengan berjalannya waktu aku sudah mulai dapat beradaptasi dengan suasana baru itu, terlebih lagi kegiatan-kegiatan di Seksiku membutuhkan kerja keras, ketelitian dan kecepatan, sehingga hampir aku luangkan untuk mengerjakan sisa pekerjaan di malam hari di kantor. Mungkin salah satunya ya karena aku saat itu memang belum punya komputer. Hasil dari jerih payahku adalah semua tupoksi dapat terlaksana dengan cukup baik. Dan memasuki pada tahun ke 2 di kantorku yang baru ini, aku sudah tekad bulat untuk bekerja dengan baik, meskipun aku harus banyak "ngalah" untuk suatu efektivitas pekerjaan.
Saat ini tanggal 7 Mei 2011, aku sudah sekitar 2,5 bulan menunggu adanya Pelantikan Pejabat, namun sampai malam ini belum ada kabar beritanya. Mungkin harus menunggu 2, 3, 4 atau mungkin 6, 7 hingga 15 hari lagi harapanku terwujud. Sebenarnya aku hanya berharap agar aku mendapatkan tempat berkarir yang sesuai dengan jerih payahku, sehingga aku dapat berkembang dalam segala halnya.
Akhirnya aku saat ini hanya ingin merenungkan kembali makna kehidupan ini. Apakah yang dicari dalam kehidupan ini, selain kebahagiaan lahir dan batin. Aku serahkan semua harapanku kepada Tuhan, agar Dia yang turut andil dari setiap pergumulanku. Apakah aku mencari kekayaan ? Tidak. Mencari kejayaan ? Tidak. Yang perlu aku syukuri adalah anugrahNya yang besar kepadaku dan keluargaku. Dia pelihara aku, seperti Gembala memelihara dombaNya. Itulah keinginanku pada Tuhanku. Agar aku juga dapat melihat kasih setiaNya dalam penderitaanku, sakit penyakitku dan semua pergumulanku.
Aku tuangkan semua ini lewat blog yang telah kubuat bebarapa waktu lalu, namun jarang aku buka dan ku edit. Syukurlah Blog ini masih ada dan kugunakan lagi. Komputer yang kupakai inipun juga hasil tabunganku. Dengan komputer, harapanku selain untuk membantu pekerjaan-pekerjaanku, juga untuk mendorong anak untuk lebih tekun belajar untuk meraih cita-cita.
Semoga tulisan ini dapat menjadi catatan kecil sebuah lembaran perjalanan kehidupan aku, istriku dan Agnes anakku terkasih.






















































































































































Acara Pelantikan Yang Berkesan

Pada tanggal 30 Januari 2010 pukul 11.00 WIB aku selesai Rapat Panitia Pengadaan Askes DPRD. Setelah itu aku menerima surat dari teman TU Setwan sebuah surat yang ternyata Undangan mengikuti Pelantikan Pejabat Struktural Pemkab Purworejo. Tepat pukul 12.00 WIB di Pendopo Kab.Purworejo telah hadir sebagian besaran Undangan yang akan dilantik untuk jabatan masing-masing.
Saat itu saudaraku mas Kris juga hadir. Karena ia tergesa-gesa maka ia lupa membawa papan nama yang akan dipasang di dada sebelah kanan. Sejurus kemudian ia melihat aku dan minta kepadaku papan namaku untuk dipinjam dan dipasang didadanya, karena ia mewakili PNS yang dilantik dari kelompok agama Kristen, dan tentunya akan mewakili teman-teman dalam menerima penyematan pelantikan dari Bapak Bupati. Lalu sku serahkan papan namaku padanya, sehingga segera dikenakan apa yang ada padaku tersebut. Aku saat itu lalu ingat bahwa sejam sebelumnya aku juga bingung mencari jas lamaku yang masih kuanggap pantas untuk keperluan siang itu. Namun jas tersebut kurasa agak kekecilan, karena tubuhku makin gemuk saja. Apa hendak dikata karena aku butuh pakaian yang sesuai aku pergi ke Salon untuk pinjam jas. Setelah mendapatkan jas aku pulang dengan cukup tergesa-gesa karena hampir jam 11.40 wib, yang berarti waktu tinggal 15 menit harus sudah sampai di Pendopo kabupaten. Namun setelah kucoba jas yang baru kupinjam tersebut rasanya kok kurang pas atau sreg, sehingga dalam keadaan tergesa-gesa aku lepas dan aku putuskan memakai jasku yang ada di rumah. E..ternyata kok masih nyaman dipakai juga, meskipun belum sempat dicuci apalagi diseterika. Maklum karena jarang dipakai untuk keperluan yang penting, hingga hanya dibiarkan saja di lemari. Akhirnya aku juga bertemu dengan teman-tamanku di SD dulu, beberapa teman seangkatan ADUM, teman SMA juga ada, dan ada juga yang masih tetanggaku di desa dan saudara sehati sepikir yang tidak terduga perjumpaannya di saat-saat yang penuh arti. Selanjutnya pada pukul 13.00 wib acara pelantikan dimulai. Satu-satu persatu peserta disebutkan nama dan jabatan yang akan dipercayakan kepadanya.
Rasanya acara pelantikan itu merupakan sesuatu yang sungguh berkesan bagiku, karena aku benar-benar tidak percaya kalau akan mendapatkannya. hal ini mengingat bahwa aku selama tidak pernah berusaha mencari posisi di kerjaanku. Apalagi bila dibandingkan sesama PNS yang ADUM bersama-sama dengan aku, aku termasuk yang paling telah. Tapi lebih baik telat daripada tidak sama sekali. Semua ini dengan harapan bahwa aku sebagai PNS mendapatkan pengalaman hidup yang lebih berarti dan aku boleh mendapatkan peningkatan dalam taraf kehidupan ekonomi dan sosial yang lebih baik.
Ternyata setelah menerima kedudukan (yang belum dapat dikatakan tinggi) sebagai Kasi Politik Dalam Negeri, aku merasakan banyak sekali tantangannya. Di Kantorku yang baru ternyata aku menghadapi kenyataan yang cukup berat dalam mengatur tenaga dan pikiranku melaksanakan pekerjaan bersama 4 (empat) orang staf yang memiliki sifat dan karakter yang berbeda-beda. Wah sungguh berat deh aku menjalani dan melaksanakan tugas pokok dan fungsi di kantor baru ini. Mungkin ini karena aku harus menyesuaikan diri terhadap sesuatu yang belum pernah aku kerjakan atau jalani. Mungkin aku harus menyelami dahulu karakter masing-masing staf, sehingga aku dapat lebih mudah dalam bekerja sama dan mengkoorinasikan pekerjaan. Mungkin akibat dari kelelahan pisik dan berbagai benturan perasaan dengan semua habitat di kantor itu menjadikan aku sakit untuk beberapa waktu.
Seiring dengan berjalannya waktu aku sudah mulai dapat beradaptasi dengan suasana baru itu, terlebih lagi kegiatan-kegiatan di Seksiku membutuhkan kerja keras, ketelitian dan kecepatan, sehingga hampir aku luangkan untuk mengerjakan sisa pekerjaan di malam hari di kantor. Mungkin salah satunya ya karena aku saat itu memang belum punya komputer. Hasil dari jerih payahku adalah semua tupoksi dapat terlaksana dengan cukup baik. Dan memasuki pada tahun ke 2 di kantorku yang baru ini, aku sudah tekad bulat untuk bekerja dengan baik, meskipun aku harus banyak "ngalah" untuk suatu efektivitas pekerjaan.
Saat ini tanggal 7 Mei 2011, aku sudah sekitar 2,5 bulan menunggu adanya Pelantikan Pejabat, namun sampai malam ini belum ada kabar beritanya. Mungkin harus menunggu 2, 3, 4 atau mungkin 6, 7 hingga 15 hari lagi harapanku terwujud. Sebenarnya aku hanya berharap agar aku mendapatkan tempat berkarir yang sesuai dengan jerih payahku, sehingga aku dapat berkembang dalam segala halnya.
Akhirnya aku saat ini hanya ingin merenungkan kembali makna kehidupan ini. Apakah yang dicari dalam kehidupan ini, selain kebahagiaan lahir dan batin. Aku serahkan semua harapanku kepada Tuhan, agar Dia yang turut andil dari setiap pergumulanku. Apakah aku mencari kekayaan ? Tidak. Mencari kejayaan ? Tidak. Yang perlu aku syukuri adalah anugrahNya yang besar kepadaku dan keluargaku. Dia pelihara aku, seperti Gembala memelihara dombaNya. Itulah keinginanku pada Tuhanku. Agar aku juga dapat melihat kasih setiaNya dalam penderitaanku, sakit penyakitku dan semua pergumulanku.
Aku tuangkan semua ini lewat blog yang telah kubuat bebarapa waktu lalu, namun jarang aku buka dan ku edit. Syukurlah Blog ini masih ada dan kugunakan lagi. Komputer yang kupakai inipun juga hasil tabunganku. Dengan komputer, harapanku selain untuk membantu pekerjaan-pekerjaanku, juga untuk mendorong anak untuk lebih tekun belajar untuk meraih cita-cita.
Semoga tulisan ini dapat menjadi catatan kecil sebuah lembaran perjalanan kehidupan aku, istriku dan Agnes anakku terkasih.






















































































































































Kamis, 26 Maret 2009

Hidup Yang Berarti adalah Yang ...............

Setiap manusia pasti ingin hidup enak, cukup, sejahtera, pokoknya hidupnya dapat dinikmati dengan penuh kebahagiaan. Jaman sekarang hampir tidak ada pemenuhan kebutuhan yang tidak dipenuhi tanpa transaksi dengan uang. Uang disini adalah alat tukar dan alat bayar apabila seseorang akan membeli sesuatu atau mendapatkan sesuatu baik barang atau jasa yang diperlukan. Padahal uang hanya dapat diperoleh dengan bekerja atau menjual barang, tenaga atau jasa ketrampilan. Apabila seseorang harus bekerja atau keluar keringat untuk mendapatkan uang, lalu bagaimana dengan yang tidak dapat bekerja karena tidak ada pekerjaan, cacad fisik, sakit atau malas. Tentunya ia tidak mungkin memperoleh uang, yang selanjutnya tidak dapat memenuhi kebutuhannya. Kalau sudah demikian, maka bagi mereka adalah orang-orang yang menanggung beban kehidupan yang cukup berat. Pertama, ia tidak dapat memenuhi kebutuhannya. Kedua, ia tidak mampu hidup yang wajar di tengah masyarakat, dalam arti sulit mengaktualisasikan diri di tengah masyarakatnya. Ketiga, ia kurang PD, karena pada tingkat tertentu penghargaan masyarakat pada mereka juga kurang, ia dikatakan penganggurlah, beban masyarakatlah (dicurigai jangan-jangan berbakat jadi pencuri, dsb).
Terlepas dari semua itu, marilah kita berpikir sejenak, apakah mereka tidak berguna, tidak perlu dihargai, atau dilupakan saja. saya kira tidak demikian. Karena mereka juga manusia. Meski tidak dapat bekerja, berpenghasilan seperti masyarakat lain, namun mereka justru perlu mendapatkan perhatian, dorongan dan motivasi, agar dapat berusaha memcari solusi hidup yang terbaik. Disinilah agar masyarakat tidak berprasangka buruk pada sekelompok masyarakat yang hidupnya memang kurang beruntung. Karena hidup yang berarti adalah hidup yang dapat saling menghargai satu sama lain, tanpa memandang siapa mereka, baik kaya, miskin, pintar maupun bodoh. semua sama-sama ciptaanNYa. Hidup yang berarti selanjutnya adalah hidup yang mensyukuri karuniaNya atas kesehatan, kemampuan dan kesempatan kepada kita semua, dan mengisi hidup dengan memberdayakan karunia tersebut untuk kemajuan atau pengembangan diri. Marilah kita berbuat yang demikian itu.

Rabu, 13 Agustus 2008

MENJADI DIRI SENDIRI

Pada masa kecilku, aku sering berangan-angan ingin jadi pilot. Katanya pilot itu dapat melihat semua yang ada di muka bumi, termasuk semua yang ada di hutan nan lebat. Pokoknya jadi pilot lebih keren dan memiliki income lebih dari sopir, masinis atau nakhoda kapal. Tetapi dengan bertambah umur, aku berpikir bahwa cita-cita seseorang dapat diwujudkan hanya dengan belajar, yaitu belajar menghargai waktu, kemampuan diri, semangat dan kondisi riil di sekeliling kita. Banyak teman-temanku yang dulu belajar di sekolah dan pendidikan tinggi dengan santai dan tanpa prestasi, tetapi kehidupan mereka sekarang lebih "berprestasi" karena lebih mapan, kaya, punya jabatan dan lain-lain kelebihan.
Saat ini mungkin aku dapat lebih memperbaiki diri dengan berbagai cara, yaitu dengan belajar dan belajar lagi, termasuk belajar dari orang-orang yang sukses. Namun sudah saatnya aku berpikir bahwa apa yang aku terima ini adalah anugerah dari Tuhan Yang Maha Kuasa, Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Cara paling tepat yang dapat kulakukan adalah BERSYUKUR atas anugerahNya. Karena dengan bersyukur kita semua dapat menyadari kemurahanNya kepada kita, mulai dari matahari terbit, tenggelam, hingga terbit lagi keesokan harinya. Dengan bersyukur maka kita dapat belajar menjadi diri sendiri, dan itulah given dari Yang Maha Kuasa. Amin.